a poem
by: resha kusumo syahrir
ku tendang kaleng rongsok berkali-kali
terhempas ke kanan dan ke kiri
sesekali mengepak ke udara
meloncat loncat kegirangan melepas karat
karat yang mengikat namun...
mendarah daging
tak bisa kutahan tiap tendangan yang kubuat
kubiarkan kaleng itu lebam dan tak berbentuk
tak kuhiraukan...
biar saja....
toh jalanku adalah selamanya...
aku akan basah akan lumpur
aku akan basah...
akan terus basah...
hanya Dia yang mempedulikanku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar