Senin, 05 April 2010

YK's reboil backpacking adventure (part 1) Bagian B

Perjalanan kami mulai dalam arti sebenarnya dari bulan September 2009, sebuah perjalanan panjang mempersiapkan kegiatan pelesir tersebut. Perbekalan dan segala persiapan dilakukan dengan cukup matang terutama masalah dana. Personil pun cukup alot untuk direkrut, mulai dari rencana memboyong seluruh divisi 4EB01 yang berjumlah 38 orang, lalu terjadi bongkar pasang akibat ketidak berdersediaan dan lain halnya, hingga akhrinya menetapkan satu peleton yang berjumlah 14 orang dari divisi 4EB01, dan 2 orang dari divisi lain. Enam belas orang berangkat menuju YK.

Kereta api Progo, kereta api kelas ekonomi jurusan Stasiun Senen, Jakarta - Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta.



Senin, 1 Februari 2010

Hari keberangkatan pasukan 16. Terdapat beberapa kendala untuk urusan berkumpul dan menuju Stasiun Senen Jakarta. Pada akhirnya, keputusan diambil oleh masing-masing peserta. Dwina, Hesti, Ridho, dan Dwi memutuskan untuk langsung dari kediaman mereka yang tersebar di beberapa wilayah di Jakarta menuju Stasiun Senen menggunakan kendaraan pribadi, sedangkan sisa pasukan yang lain berkumpul pukul 16.00 wib di kampus D, U.Gunadarma. Ipit yang berhalangan karena ada urusan yang penting, akhirnya memutuskan untuk menyusul kami di Yogya pada tanggal 2 Februari lewat jalur udara. Pasukan yang lain menggunakan KRL Ekonomi Bogor-Jakarta dengan harga karcis Rp1.500,- per orang untuk sekali perjalanan, berangkat dari Stasiun Pondok Cina Depok dan turun di Stasiun Cikini Jakarta Pusat. Dari Stasiun Cikini perjalanan dilanjutkan menggunakan Metro Mini Nomor 17, Jurusan Manggarai - Senen dengan tarif Rp 2.000,- per orang. Cuaca yang berawan mengawali langkah kami menuju Yogyakarta. Saat dalam perjalanan di atas Metro Mini 17, hujan turun cukup deras. Ini membuat kami semua cukup panik, karena barang bawaan kami yang semuanya adalah perbekalan dan pakaian untuk di Yogya ditakutkan akan basah. Metro Mini melaju semakin mendekati terminal bis Pasar Senen. Hujan yang deras akhirnya mulai surut dan hanya meninggalkan gerimis yang menyegarkan. Tiba di terminal bis Pasar Senen tepat pukul 18:30 WIB, dan kami langsung berjalan kaki ke stasiun kereta Pasar Senen yang berada di seberang terminal tersebut. Langkah kami percepat agar tidak basah kuyup karena gerimis yang tidak kunjung surut.

Setibanya di stasiun kereta Pasar Senen, kami langsung melaksanakan shalat dan makan malam agar tenang dalam perjalanan. KA Progo jurusan Stasiun Pasar Senen, Jakarta - Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta adalah moda transportasi selanjutnya yang akan kami gunakan, dengan harga tiket Rp 35.000,- saja untuk tiap orang dan 1 kali perjalanan. Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 21:00 WIB.

Kumpulan yang berangkat secara bersama-sama dari kampus ternyata datang lebih awal daripada yang berangkat dari rumah masing-masing. Kami menunggu di luar peron, tepatnya di depan mushala. Satu per satu anggota yang berangkat dari rumah masing-masing berdatangan. Pukul 20:00 WIB seluruh anggota telah lengkap, dan semuanya bergegas menuju peron. KA Progo tiba di peron Stasiun Pasar Senen pukul 20:30 WIB. Semua calon penumpang langsung berjibaku satu dengan lainnya, menuju gerbong masing-masing. Kami cukup bingung mencari gerbong yang tepat sesuai yang tertera di karcis yang kami miliki. Mondar-mandir. Itu yang kami lakukan dalam waktu yang cukup lama. Gerbong kereta makan-lah yang menjadi tempat kami untuk naik, kesimpulan yang cukup unik dari pengamatan kami semua, ternyata gerbong tempat kami sesungguhnya ada di samping gerbong kereta makan. Seluruh anggota langsung melompat ke gerbong dan mengatur tas di rak tepat di atas kepala kami. Kursi yang cukup empuk untuk ukuran Rp35.000,- dalam satu kali perjalanan kami nikmati untuk 10 jam ke depan. Pukul 21:15 WIB, kereta pun melaju dengan pasti. Para anggota yang penuh semangat, bersenda gurau dalam jam-jam awal kami di atas kereta. Satu per satu mulai berguguran dilahap kantuk. KA Progo terus melaju menuju tujuan yang sudah kami idam-idamkan selama 4 bulan sebelumnya, kota Yogyakarta.

notepad




a poem
by reshakusumosyahrir


come in wet
red
and free of will

go in dryness
black burn
and full of greed

walk in exhaust
for milion miles

deep yellow
of sun shiny day

pitch dark
of moon light warm

eat the dream
and write a story
of our shell
and hatched eggs

jamak tamak




sebuah puisi
oleh reshakusumosyahrir


perut terisi penuh

hingga lauk terburai
memenuhi rongga mulut
menetes dan melompat keluar
lalu kaki diayun sekencangnya
mencari lauk pauk
lagi dan lagi
sembari terus terburai di rongga mulut

lalu membelah tubuh
dengan sangat simetris
tetap membelah
hingga jari tak mampu menghitung
dan menjauhi sel yang berbeda
berpaling dari yang tak serupa
yang tak serupa adalah 'kalian'
sadarkah kita?
aku juga di dalamnya

kita sendirian dan lapar
kita dikotakkan oleh mereka