Senin, 05 April 2010
jamak tamak
sebuah puisi
oleh reshakusumosyahrir
perut terisi penuh
hingga lauk terburai
memenuhi rongga mulut
menetes dan melompat keluar
lalu kaki diayun sekencangnya
mencari lauk pauk
lagi dan lagi
sembari terus terburai di rongga mulut
lalu membelah tubuh
dengan sangat simetris
tetap membelah
hingga jari tak mampu menghitung
dan menjauhi sel yang berbeda
berpaling dari yang tak serupa
yang tak serupa adalah 'kalian'
sadarkah kita?
aku juga di dalamnya
kita sendirian dan lapar
kita dikotakkan oleh mereka
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar